Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

admin
By -
0
Kelenjar getah bening merupakan gumpalan jaringan yang berukuran sebesar kacang yang berisi sel darah putih, kelenjar getah bening dapat dikatakan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang bisa membantu melawan infeksi, baik disebabkan oleh bakteri, virus, atau lainnya. Pembengkakan kelenjar getah bening adalah suatu kondisi dimana kelenjar mengalami pembesaran yang biasanya terjadi karena infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak untuk memberikan tanda dan setelah infeksi mereda, kelenjar getah bening akan mengempis dengan sendirinya. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya hanya terjadi di area ketiak, leher, di bawah dagu, dan di pangkal paha.

Namun perlu diwaspadai pula, pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh kondisi yang tergolong serius, jika anda mengalami gejala berikut segera ke dokter :
  • Kelenjar getah bening membengkak tanpa sebab yang jelas disertai badan yang terasa lemah.
  • Kelenjar getah bening terasa keras saat ditekan.
  • Kelenjar getah bening telah membengkak lebih dari dua minggu dan/atau disertai dengan ukuran yang membesar.
  • Demam yang tidak kunjung mereda.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Sakit tenggorokan yang menyebabkan sulit menelan atau bernapas.

sumber gambar : www.hellosehat.com

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening 

Pembengkakan kelenjar getah bening paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus contohnya demam kelenjar, pilek, infeksi tenggorokan, radang amandel, infeksi gigi, infeksi telinga, dan infeksi kulit (selulitis). Kelenjar getah bening yang bengkak akibat infeksi biasanya disertai rasa sakit. Selain itu, terkadang penderita juga mengalami demam, batuk, dan nyeri tenggorokan.

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening dapat diakibatkan oleh hal lain namun kasus ini jarang terjadi diantaranya :
  • Campak (infeksi virus yang ditandai dengan gejala bintik-bintik merah pada kulit)
  • Tuberkulosis (infeksi bakteri yang ditandai dengan gejala batuk-batuk yang menetap)
  • Sifilis (infeksi bakteri yang ditularkan lewat hubungan seksual)
  • HIV (infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh)
  • Penyakit lupus (penyakit autoimun yang menyerang sel darah, sendi, kulit, dan organ tubuh)
  • Rheumatoid arthritis (penyakit autoimun yang menyerang jaringan pelapis sendi)
  • Sarcoidosis (penyakit dengan gejala munculnya gumpalan jaringan yang membengkak dan merah atau granuloma di dalam organ tubuh)
  • Rubella (infeksi virus dengan gejala ruam kulit yang terdiri dari bintik-bintik kecil berwarna kemerahan)
  • Cytomegalovirus (infeksi virus yang umumnya ditularkan melalui air liur atau urine)
  • Kanker


Pada kasus pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh kanker, biasanya pembengkakan tersebut terlihat tidak mengempis hingga beberapa minggu, bahkan membesar secara perlahan-lahan pada saat disentuh kelenjar getah bening tidak terasa sakit. Selain itu, penderita akan mengalami penurunan berat badan dan sering berkeringat di malam hari.

Jenis kanker yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah leukemia limfositik kronis dan limfoma non-Hodgkin. Kedua jenis kanker ini menyerang sel darah putih. Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa terjadi akibat jenis kanker lainnya yang tumbuh di organ tubuh mana pun, tapi kemudian menyebar ke kelenjar getah bening tersebut.

Komplikasi dapat terjadi jika infeksi penyebab pembengkakan kelenjar tidak segera diobati. Komplikasi tersebut antara lain:
Bakteremia (infeksi dalam aliran darah).
Infeksi yang tidak diobati akan meningkatkan risiko penyebaraan bakteri ke dalam aliran darah dan menyebabkan sepsis. Hal ini sangat berbahaya bagi penderita karena dapat berujung pada gagal organ dan kematian. Penderita yang mengalami sepsis perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan seperti terapi antibiotik melalui pembuluh darah.
Pembentukan abses. 
Abses merupakan kumpulan nanah akibat infeksi. Nanah itu sendiri terdiri dari sel darah putih, jaringan mati, bakteri dan cairan. Jika hal ini terjadi, maka penderita perlu diberikan antibiotik dan dilakukan drainase untuk membebaskan cairan abses yang terjebak tadi. Abses yang terjebak di dekat organ vital dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.


Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)