Apakah Keputihan Pada Masa Kehamilan Berbahaya?

admin
By -
0
Pada masa kehamilan biasanya wanita akan merasa khawatir bila ada sesuatu yang mengganggu saat hamil khususnya wanita yang pertama kali hamil. Banyak dari kita yang bertanya apakah keputihan pada masa kehamilan dapat berbahaya? Keputihan pada saat hamil merupakan hal yang normal yang disebabkan oleh meningkatnya kadar estrogen dan meningkatkan aliran darah ke vagina membuat frekuensi dan kadar keputihan semakin meningkat di masa kehamilan. Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim  ini sebenarnya adalah sisa buangan dari rahim dan vagina, bakteri normal dari vagina, dan sel-sel mati dari dinding vagina.

Cairan ini akan memenuhi saluran serviks untuk menciptakan lendir pelindung yang terlihat seperti putih telur namun jika keputihan berubah warna atau diiringi gejala tertentu, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya infeksi pada vagina. Pada saat menjelang persalinan, lendir ini akan semakin banyak.


Infeksi Penyakit Yang Dapat Terjadi
Ada beberapa infeksi yang dapat terjadi diantaranya :

Infeksi Jamur
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron juga akan meningkatkan pertumbuhan jamur Candida, yaitu jamur yang tumbuh alami pada vagina. Gejalanya sebagai berikut:
  • Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan, berbau ataupun tidak.
  • Nyeri saat melakukan hubungan seksual.
  • Vagina atau labia memerah dan bengkak.
  • Nyeri dan gatal pada vagina.
  • Vagina terasa terbakar saat buang air kecil.
  • Untuk penanganannya dapat menggunakan krim atau obat-obatan antijamur.


Vaginosis Bakterial 
Kondisi ini terjadi ketika perubahan hormon mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada vagina sehingga bayi dapat lahir prematur atau lahir dengan berat badan kurang. Vaginosis bakterial umumnya disertai dengan gejala:
  • Gatal di sekitar vagina.
  • Keluarnya cairan berwarna abu-abu keputihan.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Terkadang kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya. Namun ada kalanya memerlukan pengobatan antibiotik. Jika dibiarkan, infeksi ini dapat menyebar dan menjadi penyakit radang panggul.


sumber gambar : www.mencegahpenyakit.com

Trikomoniasis

Parasit ini hidup dalam vagina dan ditularkan melalui hubungan seksual. Gejalanya adalah munculnya cairan berbusa berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk, disertai rasa gatal dan terbakar saat melakukan hubungan seksual. Untuk menangani kondisi ini biasanya dengan pemberian antibiotik.
Jika mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan dan hindari penggunaan obat-obatan bebas. Waspadai juga jika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu tapi terdapat perubahan bentuk dan warna cairan yang keluar dari vagina, misalnya menjadi cair, berdarah, berubah warna menjadi cokelat atau merah muda. Kondisi ini dapat menjadi gejala kelahiran prematur.

Group B Strep (GBS) 
Bakteri GBS terdapat pada satu dari empat tubuh wanita sehat. Namun pada beberapa orang, GBS dapat mengakibatkan infeksi serius. Gejalanya sama dengan gejala pada pengidap infeksi saluran kencing seperti urine yang berwarna keruh, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan mendadak merasa sangat ingin buang air kecil. Agar infeksi ini tidak tertular ke bayi, pada proses persalinan dokter akan memberikan antibiotik namun tidak ada langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini. 

Pencegahan Infeksi 
Untuk mencegah infeksi vagina pada masa kehamilan dan agar keputihan tetap normal, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan :
  • Kenakan celana dalam dari bahan katun yang dapat mengurangi kelembapan dan mencegah tumbuhnya bakteri.
  • Segera ganti baju renang atau pakaian olahraga begitu selesai berolahraga.
  • Usahakan tidur tanpa celana dalam
  • Basuh kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air kecil untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
  • Konsumsi air mineral minimal 8 gelas sehari untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari tubuh.
  • Buang air kecil secara teratur.
  • Konsumsi karbohidrat kompleks dan biji-bijian utuh untuk mencegah bakteri berkembang.
  • Hindari penggunaan pembalut, tisu, dan sabun beraroma kuat untuk merawat kebersihan vagina.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Hindari mengenakan celana ketat, terutama yang berbahan nilon.
  • Hindari menggunakan penyemprot atau pewangi vagina karena justru berisiko menutup sistem sirkulasi menuju vagina sehingga memicu komplikasi serius.

Tidak ada penanganan khusus untuk keputihan yang normal demi kenyamanan dapat menggunakan pantyliner. Demikian informasi mengenai Apakah Keputihan Pada Masa Kehamilan Berbahaya semoga bermanfaat.

Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)